Senin, 31 Maret 2014

'Mantle' AMD new technology



Advanced Micro Devices (AMD) mengumumkan kehadiran teknologi Application Programming Interface (API) 'Mantle' dengan rilis AMD Catalyst 14.1 Beta for Windows. Teknologi ini memungkinkan peningkatan pada kualitas grafis PC.

Mantle adalah sebuah API low-level yang dibuat untuk mempermudah pengaplikasian teknik pemrograman dan optimalisasi game untuk PC. Kita tahu baik Microsoft Xbox One dan Sony PlayStation 4 memiliki otak yang dibuat menggunakan aristektur X86. Dan kita juga mengerti perusahaan apa yang berada di belakang teknologi ini. Jika Anda masih bingung, Mantle merupakan API yang bisa dibilang setara dengan DirectX dan OpenGL.

DirectX sendiri telah menjadi sebuah standar industri, namun faktanya ia tidak dioptimalisasi sepenuhnya untuk gaming. Representasi AMD memberi tahu bahwa karena DirectX dibuat oleh Microsoft untuk Windows, API ini tetap saja memprioritaskan sistem operasi ini: membuat proses berjalannya game lebih tidak maksimal dan pengguna PC harus mengeluarkan biaya ‘lebih’ dibandingkan sekedar membeli console game.






Ambil saja contohnya PlayStation 3 yang dirilis tujuh tahun yang lalu. Walaupun teknologi grafis mereka jauh di belakang PC (bahkan beberapa bulan setelah ia diluncurkan, Nvidia merilis sebuah GPU dengan performa dua kalinya) dan RAM hanya sebesar 512MB, console ini masih bisa dibilang ‘mampu’ menjalankan game dengan tekstur yang cukup serta di frame-rate yang ‘masuk akal’ (walaupun 30fps tidak bisa ditoleransi oleh beberapa gamer).
Mengapa hal ini bisa terjadi? Itu karena PS3 berjalan di sistem operasi yang sangat ringan yang dioptimalisasi untuk satu fungsi: gaming. Tepat hal inilah yang ingin dicapai AMD dengan Mantle mereka. Dengan mengaktifkan Mantle, maka fungsi hardware benar-benar dimaksimalkan (walaupun tetap tidak bisa 100%) untuk ber-game. Itu juga berarti akan ada peningkatan besar-besaran dalam performa game. DICE, developer Battlefield 4 adalah salah satu perusahaan pertama yang akan mengaplikasikan API ini di dalam game mereka. Untuk Battlefield 4 sendiri akan mendapatkan patch Mantle di bulan Desember besok (cukup besar, sekitar 2GB-an).


Tetap saja, teknolog Mantle bukanlah teknologi yang disajikan secara bebas. Ia akan berjalan sempurna di GPU berarsitektur Graphics Core Next. Graphics Core Next sudah diperkenalkan semenjak tahun 2007 saat seri Radeon HD 2000 diperkenalkan. Tapi hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa sang rival, Nvidia (bahkan Intel), juga akan bisa menggunakan API ini di produk mereka – walaupun tidak seoptimal buatan sang tuan rumah.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Itu karena PS3 berjalan di sistem operasi yang sangat ringan yang dioptimalisasi untuk satu fungsi: gaming. Tepat hal inilah yang ingin dicapai AMD dengan Mantle mereka. Dengan mengaktifkan Mantle, maka fungsi hardware benar-benar dimaksimalkan (walaupun tetap tidak bisa 100%) untuk ber-game. Itu juga berarti akan ada peningkatan besar-besaran dalam performa game. DICE, developer Battlefield 4 adalah salah satu perusahaan pertama yang akan mengaplikasikan API ini di dalam game mereka. Untuk Battlefield 4 sendiri akan mendapatkan patch Mantle di bulan Desember besok (cukup besar, sekitar 2GB-an).

Tetap saja, teknolog Mantle bukanlah teknologi yang disajikan secara bebas. Ia akan berjalan sempurna di GPU berarsitektur Graphics Core Next. Graphics Core Next sudah diperkenalkan semenjak tahun 2007 saat seri Radeon HD 2000 diperkenalkan. Tapi hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa sang rival, Nvidia (bahkan Intel), juga akan bisa menggunakan API ini di produk mereka – walaupun tidak seoptimal buatan sang tuan rumah.

Dilansir Pcmag, Senin (3/2/2014), selain meluncurkan untuk PC desktop, raksasa prosesor ini juga merilis AMD Mobility Catalyst 14.1 Beta for Windows. Kabarnya, AMD bekerjasama dengan developer seperti DICE dan Oxide Games untuk mendukung teknologi API tersebut.

API ini memungkinkan developer menulis kode dengan mengambil keuntungan dari prosesor grafis dan mengurangi hambatan (bottleneck) pada software. Menurut AMD, API 'Mantle' memanfaatkan hardware dalam arsitektur Graphics Core Next architecture (GCN) dari AMD Radeon GPU modern untuk performa maksimal.

"Mantel secara fungsional mirip dengan DirectX dan OpenGL, tetapi Mantle berbeda di dalamnya yang dibuat untuk tujuan sebagai API tingkat yang lebih rendah," kata AMD. Keuntungan yang bisa dirasakan gamer ialah peningkatan pada AMD CrossFire dan dukungan terhadap resolusi 4K.

Teknologi ini juga memperbaiki tampilan permainan pada pengaturan tinggi seperti pada game Total War: Rome 2 (adanya flickering) dan perbaikan tekstur pada Call of Duty: Ghosts. Software Catalyst terbaru ini mendukung beberapa GPU seperti Radeon R9, R7, HD 7000 Series, HD 8000 Series, APU A10-7000 Series, serta A8-7000 Series

AMD juga telah mendongkrak kemampuan Eyefinity Technology sehingga bisa menangani visual berkualitas UltraHD atau 4K. Kartu-kartu grafis ini sudah mendukung penuh DirectX 11.2 yang dimaksimalkan untuk sistem operasi Windows 8.1.


Sumber 1
Sumber 2

Mengenal Super Flexible Amoled Samsung Galaxy Round


Halo blogger.

Samsung baru saja menambah lini ponsel android nya dengan merilis samsung galaxy round, seperti biasa pada kebanyakan ponsel high end samsung, samsung selalu menyematkan teknologi yang memudahkan user untuk mengkontrol ponsel tersebut sehingga user merasa lebih nyaman dalam penggunaannya.

Kali ini samsung mencoba memperkenalkan teknologi terbaru pada layarnya  yaitu Super Flexible Amoled.  Teknologi ini membuat layar  Samsung Galaxy Round melengkung (curved) , Layar melengkung Galaxy Round memiliki ukuran 5,7 inchi beresolusi HD (1920×1080) yang dibuat dengan teknologi Super Flexible ​AMOLED.

 Samsung mengklaim penggunaan layar yang sedikit melengkung akan lebih memudahkan pengguna memegang Galaxy Round dengan satu tangan saja meskipun ukuran smartphone ini terbilang agak besar (151.1 79.6 7.9mm).

 Fitur unik lainnya adalah ’Roll Effect’ yang berguna untuk melihat sekilas status dan notifikasi saat layar handphone mati (stand by) cukup dengan memiringkan salah satu sisi chasing saat hp berada di permukaan yang datar. Dengan bentuknya yang melengkung, Galaxy Round akan terasa sangat nyaman di tangan pengguna. Bahkan saat menempelkannya di pipi untuk menelepon, penggunanya akan merasakan sebuah pengalaman baru yang sangat unik.

Galaxy Round masih menggunakan Touch Wiz/Nautre UX software, namun Samsung telah memberikan sejumlah perubahan pada user interface (UI) untuk menyesuaikannya dengan display lengkung. Perubahan itu dibuat untuk menjadikan setiap elemen UI ‘lebih bundar’ selain juga ditambahkan fitur baru yang disebut sebagai ‘Round Interactions'. belum dijelaskan lebih lanjut mengenai fitur 'Round Interaction' tersebut yang pastinya fitur tersebut harusnya lebih beguna dan bermanffat bagi user tentunya.

Sedangkan pada SUPER AMOLED, terdapat lagi perkembangan yang cukup signifikan dari AMOLED.

1. Lebih hemat listrik 20% dari layar AMOLED.
 Bayangkan, jika anda punya gadget touch screen layar besar misalkan 2.7 - 3.7 inch, maka energi yang digunakan akan sangat banyak meskipun kapasitas batere sudah besar (walaupun hal ini juga dipengaruhi oleh jenis OS, aplikasi yang berjalan di hp, dan pemakaian). Dengan kehadiran AMOLED, batere menjadi lebih tahan lama. Namun dengan SUPER AMOLED, batere lebih hemat 20% dari AMOLED biasa.

2. Teks/gambar pada layar SUPER AMOLED dapat dibaca dibawah sinar matahari langsung dan mengurangi 80% refleksi cahaya.
 Point ini merupakan salah satu peningkatan yang paling signifikan menurut saya, karena ketidakmampuan/kerendahan tingkat baca dibawah sinar matahari langsung merupakan salah satu kelembahan terbesar layar OLED maupun AMOLED.
 Pada layar AMOLED biasa, membaca teks/gambar sangat tidak mungkin dilakukan di bawah sinar matahari langsung (hampir tidak terbaca! Saya pernah testing gadget yang menggunakan AMOLED, sangat susah membacanya dibawah sinar matahari langsung/siang hari).
 Hal ini dikarenakan display SUPER AMOLED terintegrasi/built in dengan touch layer nya. Sedangkan AMOLED tidak.

3. Viewing angle nya 180 derajat.
 Kalo anda sedang memperlihatkan foto / video ke teman anda yang disamping, anda tidak perlu susah-susah memindahkan gadget anda kepada teman disebelah anda. Ia pun dapat membaca / melihat dengan jelas tanpa blur dan distorsi! Hal ini tidak akan anda dapatkan pada layar OLED ataupun LCD.

4. Kontras ratio 1:100.000
 Kontras ratio (tentunya dynamic kontras, walaupun tidak ditulis dalam statement nya Samsung) yang begitu tinggi untuk ukuran layar gadget 3.7 inch, akan sangat berasa. Layar terlihat lebih jernih, perpindahan warna sangat jelas/teratur. Kontras ratio seperti ini hampir serupa dengan HDTV standard.

5. Tingkat kecerahan / Brightness , 20% lebih cerah
 20% lebih cerah dibandingkan dengan layar AMOLED biasa. Sekedar informasi, layar AMOLED menghasilkan lebih baik kecerahan dibandingkan dengan TFT LCD yang biasanya digunakan pada gadget-gadget.

6. Lebih tipis
 Berpedoman pada point 2, akibat built in touch layer nya, maka menyebabkan layar SUPER AMOLED lebih tipis sehingga menciptakan gadget SUPER TIPIS menjadi mungkin.

Teknologi diatas tentunya memudahkan para pengguna phablet dari samsung ini apalagi bila disematkan teknologi yang sudah hadir pada ponsel android samsung sebelumnya seperti air gesture serta smart stay dan juga fitur samsung lainnya, hal ini tentunya sangat bermanfaat ,efektif serta memiliki efisiensi karena didukung layar SUPER AMOLED yang dikenal irit. dan juga didukung LTE tentunya sehingga layanan data menjadi lebih cepat. Namun desain lengkungan ini masih kurang sempurna karena user mengharapkan teknologi layar yang bisa dilengkung dan kembali diluruskan.

Sekian dulu mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan saya kali ini tentang HCI dan terima kasih
Salam blogger


 Spesifikasi Samsung Galaxy Round

Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3