1. Inti Besi
Inti
besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi,magnetik yang ditimbulkan
oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari
lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas
(sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh Eddy Current.
2. Kumparan Transformator
Kumparan
transformator adalah beberapa lilitan kawat berisolasi yang membentuk
suatu kumparan atau gulungan. Kumparan tersebut terdiri dari kumparan
primer dan kumparan sekunder yang diisolasi baik terhadap inti besi
maupun terhadap antar kumparan dengan isolasi padat seperti karton,
pertinak dan lain-lain. Kumparan tersebut sebagai alat transformasi
tegangan dan arus.
3. Minyak Transformator
Minyak
transformator merupakan salah satu bahan isolasi cair yang dipergunakan
sebagai isolasi dan pendingin pada transformator.
• Sebagai bagian dari bahan isolasi, minyak harus memiliki kemampuan untuk menahan tegangan tembus, sedangkan
• sebagai pendingin minyak transformator harus mampu meredam panas yang ditimbulkan,
sehingga dengan kedua kemampuan ini maka minyak diharapkan akan mampu melindungi transformator dari gangguan.
Minyak
transformator mempunyai unsur atau senyawa hidrokarbon yang terkandung
adalah senyawa hidrokarbon parafinik, senyawa hidrokarbon naftenik dan
senyawa hidrokarbon aromatik. Selain ketiga senyawa tersebut, minyak
transformator masih mengandung senyawa yang disebut zat aditif meskipun
kandungannya sangat kecil .
4. Bushing
Hubungan
antara kumparan transformator dengan jaringan luar melalui sebuah
bushing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator. Bushing
sekaligus berfungsi sebagai penyekat/isolator antara konduktor tersebut
dengan tangki transformator. Pada bushing dilengkapi fasilitas untuk
pengujian kondisi bushing yang sering disebut center tap.
5. Tangki Konservator
Tangki
Konservator berfungsi untuk menampung minyak cadangan dan uap/udara
akibat pemanasan trafo karena arus beban. Diantara tangki dan trafo
dipasangkan relai bucholzt yang akan meyerap gas produksi akibat
kerusakan minyak . Untuk menjaga agar minyak tidak terkontaminasi dengan
air, ujung masuk saluran udara melalui saluran pelepasan/venting
dilengkapi media penyerap uap air pada udara, sering disebut dengan
silica gel dan dia tidak keluar mencemari udara disekitarnya.
6. Peralatan Bantu Pendinginan Transformator
Pada
inti besi dan kumparan – kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi
tembaga. Maka panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang
berlebihan, ini akan merusak isolasi, maka untuk mengurangi kenaikan
suhu yang berlebihan tersebut transformator perlu dilengkapi dengan alat
atau sistem pendingin untuk menyalurkan panas keluar transformator,
media yang dipakai pada sistem pendingin dapat berupa: Udara/gas, Minyak
dan Air.
Pada cara alamiah, pengaliran media sebagai akibat
adanya perbedaan suhu media dan untuk mempercepat pendinginan dari
media-media (minyak-udara/gas) dengan cara melengkapi transformator
dengan sirip-sirip (radiator). Bila diinginkan penyaluran panas yang
lebih cepat lagi, cara manual dapat dilengkapi dengan peralatan untuk
mempercepat sirkulasi media pendingin dengan pompa pompa sirkulasi
minyak, udara dan air, cara ini disebut pendingin paksa (Forced).
7. Tap Changer
Kualitas
operasi tenaga listrik jika tegangan nominalnya sesuai ketentuan, tapi
pada saat operasi dapat saja terjadi penurunan tegangan sehingga
kualitasnya menurun, untuk itu perlu alat pengatur tegangan agar
tegangan selau pada kondisi terbaik, konstan dan berkelanjutan.
Untuk
itu trafo dirancang sedemikian rupa sehingga perubahan tegangan pada
sisi masuk/input tidak mengakibatkan perubahan tegangan pada sisi
keluar/output, dengan kata lain tegangan di sisi keluar/output-nya
tetap. Alat ini disebut sebagai sadapan pengatur tegangan tanpa terjadi
pemutusan beban, biasa disebut On Load Tap Changer (OLTC).
Pada umumnya OLTC tersambung pada sisi primer dan jumlahnya tergantung
pada perancangan dan perubahan sistem tegangan pada jaringan.
8. Alat pernapasan (Dehydrating Breather)
Sebagai
tempat penampungan pemuaian minyak isolasi akibat panas yang timbul,
maka minyak ditampung pada tangki yang sering disebut sebagai
konservator. Pada konservator ini permukaan minyak diusahakan tidak
boleh bersinggungan dengan udara, karena kelembaban udara yang
mengandung uap air akan mengkontaminasi minyak walaupun proses
pengkontaminasinya berlangsung cukup lama. Untuk mengatasi hal tersebut,
udara yang masuk kedalam tangki konservator pada saat minyak menjadi
dingin memerlukan suatu media penghisap kelembaban, yang digunakan
biasanya adalah silica gel. Kebalikan jika trafo panas maka pada saat
menyusut maka akan menghisap udara dari luar masuk kedalam tangki dan
untuk menghindari terkontaminasi oleh kelembaban udara maka diperlukan
suatu media penghisap kelembaban yang digunakan biasanya adalah silica
gel, yang secara khusus dirancang untuk maksud tersebut diatas.
9. Indikator-indikator
a . Thermometer / Temperature Gauge,
alat ini berfungsi untuk mengukur tingkat panas dari trafo, baik
panasnya kumparan primer dan sekunder juga minyak trafonya. Thermometer
ini bekerja atas dasar air raksa (mercuri/Hg) yang tersambung dengan
tabung pemuaian dan tersambung dengan jarum indikator derajat panas.
Beberapa
thermometer dikombinasikan dengan panas dari resistor (khusus yang
tersambung dengan transformator arus, yang terpasang pada salah satu
fasa fasa tengah) dengan demikian penunjukan yang diperoleh adalah
relatif terhadap panas sebenarnya yang terjadi.
b. Permukaan minyak / Level Gauge,
alat ini berfungsi untuk penunjukan tinggi permukaan minyak yang ada
pada konservator. Ada beberapa jenis penunjukan, seperti penunjukan
lansung yaitu dengan cara memasang gelas penduga pada salah satu sisi
konservator sehingga akan mudah mengetahui level minyak. Sedangkan jenis
lain jika konservator dirancang sedemikian rupa dengan melengkapi
semacam balon dari bahan elastis dan diisi dengan udara biasa dan
dilengkapi dengan alat pelindung seperti pada sistem pernapasan sehingga
pemuaian dan penyusutan minyak-udara yang masuk kedalam balon dalam
kondisi kering dan aman.
10. Peralatan Proteksi Internal
a . Relai Bucholzt,
Penggunaan relai deteksi gas (Bucholtz) pada Transformator terendam
minyak yaitu untuk mengamankan transformator yang didasarkan pada
gangguan Transformator seperti : arcing, partial discharge dan over
heating yang umumnya menghasilkan gas. Gas-gas tersebut dikumpulkan pada
ruangan relai dan akan mengerjakan kontak-kontak alarm.
Relai
deteksi gas juga terdiri dari suatu peralatan yang tanggap terhadap
ketidaknormalan aliran minyak yang tinggi yang timbul pada waktu
transformator terjadi gangguan serius. Peralatan ini akan menggerakkan
kontak trip yang pada umumnya terhubung dengan rangkaian trip Pemutus
Arus dari instalasi transformator tersebut.
Ada beberapa jenis
relai bucholtz yang terpasang pada transformator, Relai sejenis tapi
digunakan untuk mengamankan ruang On Load Tap Changer (OLTC) dengan
prinsip kerja yang sama sering disebut dengan Relai Jansen. Terdapat
beberapa jenis antara lain sama seperti relai buhcoltz tetapi tidak ada
kontrol gas, jenis tekanan ada yang menggunakan membran/selaput timah
yang lentur sehingga bila terjadi perubahan tekanan kerena gangguan akan
bekerja, disini tidak ada alarm akan tetapi langsung trip dan dengan
prinsip yang sama hanya menggunakan pengaman tekanan atau saklar
tekanan.
b. Jansen membran,
alat ini berfungsi untuk pengaman tekanan lebih (Explosive Membrane) /
Bursting Plate. Relai ini bekerja karena tekanan lebih akibat gangguan
didalam transformator, karena tekanan melebihi kemampuan membran/selaput
yang terpasang, maka membran akan pecah dan minyak akan keluar dari
dalam transformator yang disebabkan oleh tekanan minyak
c . Relai tekanan lebih (Sudden Pressure Relay),
suatu flash over atau hubung singkat yang timbul pada suatu
transformator terendam minyak, umumnya akan berkaitan dengan suatu
tekanan lebih didalam tangki, karena gas yang dibentuk oleh dekomposisi
dan evaporasi minyak. Dengan melengkapi sebuah relai pelepasan tekanan
lebih pada trafo, maka tekanan lebih yang membahayakan tangki trafo
dapat dibatasi besarnya. Apabila tekanan lebih ini tidak dapat
dieliminasi dalam waktu beberapa millidetik, maka terjadi panas lebih
pada cairan tangki dan trafo akan meledak. Peralatan pengaman harus
cepat bekerja mengevakuasi tekanan tersebut.
d. Relai pengaman tangki,
relai bekerja sebagai pengaman jika terjadi arus mengalir pada tangki,
akibat gangguan fasa ke tangki atau dari instalasi bantu seperti motor
kipas, sirkulasi dan motor-motor bantu yang lain, pemanas dll.
Arus
ini sebagai pengganti relai diferensial sebab sistim relai pengaman
tangki biasanya dipasang pada trafo yang tidak dilengkapi trafo arus
disisi primer dan biasanya pada trafo dengan kapasitas kecil. Trafo
dipasang diatas isolator sehingga tidak terhubung ke tanah kemudian
dengan menggunakan kabel pentanahan yang dilewatkan melali trafo arus
dengan tingkat isolasi dan ratio yang kecil kemudian tersambung pada
relai
tangki tanah dengan ratio Trafo arus antara 300 s/d 500 dengan sisi sekunder hanya 1 Amp.
e. Neutral Grounding Resistance / NGR atau Resistance Pentanahan Trafo,
adalah tahanan yang dipasang antara titik netral trafo dengan
pentanahan, dimana berfungsi untuk memperkecil arus gangguan. Resistance
dipasang pada titik neutral trafo yang dihubungkan Y ( bintang/wye ).
NGR
biasanya dipasang pada titik netral trafo 70 kV atau 20 kV, sedangkan
pada titik netral trafo 150 kV dan 500 kV digrounding langsung (solid)
Nilai NGR:
Tegangan 70 kV = 40 Ohm
Tegangan 20 kV = 12 Ohm,40 Ohm, 200 Ohm dan 500 Ohm
Jenis Neutral Grounding Resistance
- Resistance Liquid (Air), yaitu bahan resistance-nya adalah air murni. Untuk memperoleh nilai Resistance yang diinginkan ditambahkan garam KOH .
- Resistance Logam, yaitu bahannya terbuat dari logam nekelin dan dibuat dalam panel dengan nilai resistance yang sudah ditentukan.
11. Peralatan Tambahan untuk Pengaman Transformator
a. Pemadam kebakaran,
(biasanya untuk transformator – transformator besar ), Sistem pemadam
kebakaran yang modern pada transformator saat sekarang sudah sangat
diperlukan. Fungsi yang penting untuk mencegah terbakarnya trafo atau
memadamkan secepat mungkin trafo jika terjadi kebakaran.
Penyebab
trafo terbakar adalah karena gangguan hubung singkat pada sisi sekunder
sehingga pada trafo akan mengalir arus maksimumnya. Jika proses
tersebut berlangsung cukup lama dan relai tidak beroperasi. Sementara
itu, tidak beroperasinya relai juga sebagai akibat salah menyetel waktu
pembukaan PMT, relai rusak, dan sumber DC yang tidak ada, serta
kerusakan sistim pengawatan.
Sistem pemadam kebakaran yang
modern yaitu dengan sistem mengurangi minyak secara otomatis sehingga
terdapat ruang yang mana secara paksa gas pemisah oksigen diudara
dimasukan kedalam ruang yang sudah tidak ada minyaknya sehingga tidak
ada pembakaran minyak, dan kerusakan yang lebih parah dapat dihindarkan,
walaupun kondisi trafo menjadi rusak.
Proses pembuangan minyak
secara grafitasi atau dengan menggunakan motor pompa DC adalah suatu
kondisi yang sangat berisiko, sebab hanya menggunakan katup otomatis
yang dikendalikan oleh pemicu dari saklar akibat panasnya api dan
menutupnya katup otomatis pada katup pipa minyak penghubung tanki
(konservator) ke dalam trafo (sebelum relai bucholz), serta adanya gas
pemisah oksigen (gas nitrogen yang bertekanan tinggi) diisikan melaui
pipa yang disambung pada bagian bawah trafo kemudian akan menuju keruang
yang tidak terisi minyak.
b. Thermometer pengukur langsung,
Thermometer pengukur langsung banyak digunakan pada instalasi tegangan
tinggi/Gardu Induk , seperti pada ruang kontrol, ruang relai, ruang PLC
dll. Suhu ruangan dicatat secara periodik pada formulir yang telah
disiapkan dan dievaluasi sebagai bahan laporan.
c. Thermometer pengukur tidak langsung,
Termometer pengukur tidak langsung banyak digunakan pada instalasi
tegangan tinggi/ transformator yang berfungsi untuk mengetahui perubahan
suhu minyak maupun belitan transformator. Suhu minyak dan belitan trafo
dicatat secara periodik/berkala, pada formulir yang telah disiapkan dan
dievaluasi sebagai laporan.
12. Relai Proteksi Transformator dan Fungsinya
Jenis relai proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut:
a. Relai arus lebih (over current relay),
berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubung
singkat antar fasa didalam maupun diluar daerah pengaman transformator.
Juga diharapkan relai ini mempunyai sifat komplementer dengan relai
beban lebih, relai ini berfungsi pula sebagai pengaman cadangan pada
bagian instalasi lainnya.
b. Relai Diferensial, relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubung singkat yang terjadi didalam daerah pengaman.
c. Relai gangguan tanah terbatas (Restricted Earth fault Relay ),
relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah
didalam daerah pengaman transformator, khususnya untuk gangguan didekat
titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh relai differensial.
d. Relai arus lebih berarah, Directional Over Current Relay
atau yang lebih dikenal dengan Relai arus lebih yang mempunyai arah
tertentu merupakan Relai Pengaman yang bekerja karena adanya besaran
arus dan tegangan yang dapat membedakan arah arus gangguan. Relai ini
mempunyai 2 buah parameter ukur yaitu tegangan dan arus yang masuk ke
dalam relai untuk membedakan arah arus ke depan atau arah arus ke
belakang, pada pentanahan titik netral trafo dengan menggunakan tahanan.
Relai ini dipasang pada penyulang 20 KV.
Bekerjanya relai ini
berdasarkan adanya sumber arus dari ZCT (Zero Current Transformer) dan
sumber tegangan dari PT (Potential Transformers). Sumber tegangan PT
umumnya menggunakan rangkaian Open-Delta, tetapi tidak menutup
kemungkinan ada yang menggunakan koneksi langsung 3 Phasa. Relai ini
terpasang pada jaringan tegangan tinggi, tegangan menengah, juga pada
pengaman transformator tenaga, dan berfungsi untuk mengamankan peralatan
listrik akibat adanya gangguan phasa-phasa maupun Phasa ke tanah. Untuk
membedakan arah tersebut maka salah satu phasa dari arus harus
dibandingakan dengan Tegangan pada phasa yang lain.
e. Relay connections,
adalah sudut perbedaan antara arus dengan tegangan masukan relai pada
power faktor satu. Relai maximum torque angle adalah perbedaan sudut
antara arus dengan tegangan pada relai yang menghasilkan torsi maksimum.
f. Relai gangguan tanah,
relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator jika terjadi
gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah pengaman transformator.
Relai arah hubung tanah memerlukan operating signal dan polarising
signal. Operating signal diperoleh dari arus residual melalui rangkaian
trafo arus penghantar (Iop = 3Io) sedangkan polarising signal diperoleh
dari tegangan residual. Tegangan residual dapat diperoleh dari rangkaian
sekunder open delta trafo tegangan.
g. Relai tangki tanah,
relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung
singkat antara kumparan fasa dengan tangki transformator dan
transformator yang titik netralnya ditanahkan. Relai bekerja sebagai
pengaman jika terjadi arus mengalir dari tangki akibat gangguan fasa ke
tangki atau dari instalasi Bantu seperti motor kipas, sirkulasi dan
motor-motor bantu, pemanas dll.
Pengaman arus ini sebagai pengganti
relai diferensial, sebab sistim relai pengaman tangki biasanya dipasang
pada trafo yang tidak dilengkapi trafo arus disisi primer dan biasanya
pada trafo dengan kapasitas kecil. Trafo dipasang diatas isolator
sehingga tidak terhubung ke tanah kemudian dengan menggunakan kabel
pentanahan yang dilewatkan melalui trafo arus dengan tingkat isolasi dan
ratio yang kecil, kemudian tersambung pada relai tangki tanah dengan
ratio Trafo Arus(CT) antara 300 s/d 500 dengan sisi sekunder hanya 1
Amp.
13. Announciator Sistem Instalasi Tegangan Tinggi
Announciator
adalah indikator kejadian pada saat terjadi ketidaknormalan pada sistem
instalasi tegangan tinggi, baik secara individu maupun secara bersama.
Announciator terjadi bersamaan dengan relai yang bekerja akibat jika
terjadi ketidaknormalan pada peralatan tersebut. Annunciator biasanya
berbentuk petunjuk tulisan yang pada kondisi normal tidak ada
penunjukan, bila terjadi ketidaknormalan maka lampu didalam indikator
tersebut menyala sesuai dengan kondisi sistem pada saat tersebut.
Kumpulan indikator-indikator tersebut biasanya disebut sebagai
announciator.
Announciator yang terlengkap pada saat sekarang
adalah pada instalasi gardu induk SF6, sebab pada system GIS banyak
sekali kondisi yang perlu di pantau seperti tekanan gas, kelembaban gas
SF6 disetiap kompartemen, posisi kontak PMT, PMS baik PMS line, PMS Rel
maupun PMS tanah dll. Untuk itu pembahasan tentang annunciator akan
diambil dari sistem annunciatornya gardu induk SF6. seperti. Annunciator
pada bay penghantar (SUTT maupun SKTT), Transformator dan Koppel.
berikut jenis-jenis alarm:
f
Sumber : http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/komponen-komponen-transformator.html
Senin, 22 Desember 2014
Pengertian Dan Fungsi Resistor
Pengertian resistor adalah salah satu komponen
elekronika yang berfungsi sebagai penahan arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian dan berupa terminal dua komponen elektronik yang menghasilkan
tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik yang
melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V = IR). Sebuah resistor tidak
memiliki kutub positif dan negatif, tapi memiliki karakteristik utama
yaitu resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power rating.
Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan
induktansi. Ohm yang dilambangkan dengan simbol Ω(Omega) merupakan
satuan resistansi dari sebuah resistor yang bersifat resistif
Sumber : http://rangkaianelektronika.info/pengertian-dan-fungsi-resistor/
Resistor adalah komponen dasar elektronika
yang selalu digunakan dan paling banyak dalam setiap rangkaian
elektronika. Dengan demikian Anda harus mempelajari dan memahami sebaik
mungkin tentang resistor. Anda harus mampu mengetahui nilai dari sebuah
resistor beserta fungsinya bila ingin membuat sebuah rangkaian
elektronika.
Fungsi resistor adalah
sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat
disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara
lengkap adalah sebagai berikut :
- Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika.
- Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika.
- Berfungsi untuk membagi tegangan.
- Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan transistor daan kondensator (kapasitor).
Sumber : http://rangkaianelektronika.info/pengertian-dan-fungsi-resistor/
Fungsi Kristal (Osilator)
Osilator
Kristal
Kristal
lazimnya digunakan untuk rangkaian osilator yang menuntut stabilitas frekuensi
yang tinggi dalam jangka waktu yang panjang. Alasan utamanya adalah karena perubahan
nilai frekuensi kristal seiring dengan waktu, atau disebut juga dengan istilah
faktor penuaan frekuensi (frequency aging), jauh lebih kecil dari pada
osilator-osilator lain. Faktor penuaan frekuensi untuk kristal berkisar pada
angka ±5 ppm per tahun, jauh lebih baik dari pada faktor penuaan frekuensi
osilator RC ataupun osilator LC yang biasanya berada diatas ±1% per tahun.
Kemasan KristalKristal tersedia dalam berbagai bentuk kemasan.
Kemasan yang populer adalah HC49 dan HC49S.HC49S mempunyai bentuk tapak yang
sama dengan HC49, tetapi kemasannya lebih pendek. HC49S juga tersedia untuk
aplikasi SMD (HC49SM), dengan kaki yang ditekuk rata dibawah dasar yangterbuat
dari plastik. Kemasan SMD bentuk lain juga banyak tersedia dipasaran.
Perlu
diingat bahwa kristal dengan kemasan yang berbeda akan mempunyai karakteristik
yang berbeda pula.Hal ini disebabkan karena dimensi dan bentuk keping kristal
tergantung kepada besarnya kemasan. Sebagai contoh, kemasan HC49 biasanya
berisikan keping kristal yang berbentuk piringan,sedangkan kemasan HC49S,
karena lebih pendek, berisikan keping kristal berbentuk persegi panjang.
Fungsi
Osilator Kristal
untuk
menghasilkan resonansi listrik-mekanik, sehingga kristal akan bergetar pada
frekuensi alami tertentu jika diberi tegangan listrik bolak-balik. Frekuensi
alami ini ditentukan oleh potongan dan dimensi keping kristal, yang ditetapkan
pada saat pembuatan. Karena potongan dan dimensi keping kristal dapat dikontrol
secara presisi pada saat proses produksi, maka kristal mempunyai frekuensi
getar alami yang sangat akurat. Akurasi kristal umumnya berada pada kisaran
±30ppm, dengan akurasi yang lebih tinggi juga tersedia walaupun harganya tentu
lebih mahal. Potongan keping kristal mengacu kepada orientasi sudut pemotongan
keping kristal terhadap garis struktur kristalin, dan juga bentuk keping
kristal tersebut. Ada banyak standar potongan keping kristal, yang
masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Sebagai contoh,
potongan AT yang populer mempunyai frekuensi fundamental maksimum yang tidak
terlalu tinggi dan koefisien suhu yang cukup baik (berbentuk kurva fungsi
kubik). Contoh lain adalah potongan BT, yang mempunyai frekuensi fundamental
maksimum yang lebih tinggi tetapi koefisien suhunya lebih buruk (berbentuk
kurva parabolik).Kristal dapatdioperasikan pada frekuensi fundamental atau
salah satu dari frekuensi-frekuensi harmonik ganjil (odd harmonics) yang biasa
disebut dengan istilah overtones. Frekuensi fundamental maksimum sebuah kristal
ditentukan oleh potongan dan dimensi keping kristal. Semakin tinggi frekuensi
fundamental sebuah kristal, semakin tipis keping Kristal tersebut, sehingga
keping kristal menjadi rapuh dan mudah patah. Jadi untuk mencapai spesifikasi
rekuensi getar yang lebih tinggi, kristal harus beroperasi menggunakan salah
satu overtone yang ada.
Pengertian Listrik Arus AC dan DC
Assalammu'alaikum wr,wb
Pengertian Listrik Arus AC dan DC
AC merupakan singkatan dari Alternating Current. Arus AC adalah arus
listrik yang nilainya berubah terhadap satuan waktu. Arus ini dapat pula
disebut dengan arus bolak-balik. Listrik arus bolak-balik dihasilkan oleh
sumber pembangkit tegangan listrik yang terdapat pada pusat-pusat pembangkit
tenaga listrik. Pada umumnyalistri arus bolak-balik banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya sebagai penerangan rumah (lampu) dan keperluan
rumah tangga seperti kipas angina, setrika, dan lain-lain (Kanginan, 2006:226).
Sementara itu, DC merupakan singkatan dari Direct Current. Arus DC adalah
arus listrik yang nilainya tetap atau konstan terhadap satuan waktu. Arus ini
dapat pula disebut dengan arus searah. Contoh sumber listrik arus searah adalah
baterai dan akumulator (accu). Karena itulah listrik banyak digunakan untuk
alat elektronik, control, automotive, dan lain-lain.
Namun demikian sejalan dengan berkembangnya teknologi listrik arus AC dapat
dirubah menjadi listrik arus DC, begitu juga sebaliknya. Cara mengubahnya
dengan menggunakan alat yang disebut power supply atau adaptor. Contoh
perubahan listrik AC ke DC adalah charger handphone yang digunakan untuk
mengisi baterai handphone (DC) melalui listrik AC yang terpasang di
rumah-rumah.
Perbedaan Listrik Arus AC dan DC
Ditinjau dari definisinya listrik arus AC dan DC memang sudah berbeda.
Namun agar perbedaan antara listrik AC dan DC lebih nampak sehingga mudah
dimengerti, maka perlu juga dipelajari beberapa perbedaan yang sifatnya khusus.
Perbedaan yang pertama dapat dilihat dari bentuk gelombangnya. Bentuk
gelombang ini dapat diteliti dengan menggunakan osiloskop. Osiloskop adaah alat
yang digunakan untuk melihat gelombang sinus yang ditimbulkan tenaga AC dan DC
( Sapiie dan Osamu Nishino , 2002:229) . bentuk gelombang keduanya akan terlihat
perbedaan ketika dilihat melalui osiloskop. Bentuk dan lambing gelombang
listrik arus AC dan DC dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Perbedaan yang kedua dapat dilihat dari metode penggunaannya. Arus AC
memiliki besar dan arah yang berubah-ubah secara bolak-balik. Maksudnya, kutub
arus ini selalu berubah-ubah dari positif ke negartif dan negative ke positif.
Karena itulah, walaupun stop kontak (colokan listrik) dipasang bolak-balik
tidak akan terjadi konsleting ataupun kerusakan lainnya. Sebaliknya jika sebuah
baterai yang merupakan listrik arus DC dipasang terbalik, maka beterai tidak
akan berfungsi. Bahkan untuk alat-alat listrik DC lain akan terjadi
ketidaknormalan fungsi. Hal ini terjadi karena kutub arus DC tidak pernah
berubah dari positif ke negatif maupun sebaliknya.
Bahaya Listrik Arus AC dan DC
Sebenarnya bahaya dari listrik arus AC dan DCadalah sama, yaitu karena
sengetannya. Namun tingkat kebahayaannya cukup berbeda. Hal tersebut akan
dibahas pada subbab berikutnya.
Sengatan listrik atau yang sering disebut setrum merupakan bahaya yang
sering terjadi akibat kelalaian manusia. Istilah kesetrum dapat diartikan
sebagai suatu peristiwa hubungan singkat dimana tubuh manusia menjadi konduktor
bagi arus listrik. Konduktor ialah benda-benda yang dapat menghantarkan listrik
(Soetarno, 2001:197). Definisi lain dari kesetrum adalah peristiwa mengalirnya
arus listrik pada tubuh manusia akibat kontak antara tubuh manusia dengan
sumber listrk yang dapat menyebabkan stimulasi (rangsangan) pada saat yang
berlebihan. Itulah yang menyebabkan timbulnya rasa sakit saat kesetrum.
Proses terjadinya Sengatan pada Tubuh Manusia
Ketika seseorang tersengat listrik maka terjadi perpindahan elektron secara
berantai dari setiap atom yang terpengaruh di tubuhnya. Atom adalah bagian
terkecil dari sutu unsur, sedangkan unsur ialah zat tunggal yang tidak dapat
diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana (Purba, 2002:17 dan 31). Atom
dalam rubuh manusia berarti bagian terkecil dari unsur-unsur yang menyusun tubuh
manusia. Perlu diketahui pula bahwa elektron ialah penyusun atom yang bermuatan
negatif. Arus listrik merupakan aliran elektron.
Lampu di rumah-rumah bisa menyala karena ada elektron yang diberi jalan
melewati dan memanaskan kawat pijar di dalam bola lampu hingga menyala. Semua
arus listrik akan menjalani siklus mulai dari tempat pemberangkatan listrik di
pembangkit listrik lalu melewati alat-alat listrik di rumah-rumah, dan kemudian
berakhir di tanah/bumi (ground). Seperti yang telah diuraikan pada sub bab
sebelumnya bahwa tubuh manusia merupakan konduktor sehingga apabila sala satu
anggota tubuh menyentuh listrik dan anggota tubuh lain menyentuh tanah
(ground), maka akan mengalir arus listrik melalui tubuh. Tubuh manusia
merupakan jalan tercepat bagi arus listrik untuk mencapai ground. Apabila
terdapat hambatan dalam tubuh, maka sebagian energi untuk perpindahan elektron
tersebut berubah menjadi energi panas. Rasa sakit yang dialami merupakan akibat
perpindahan elektrin yang merangsang saraf-saraf secara berlebihan.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perbedaan Efek Sengatan Listrik
Beberapa faktor yang mengakibatkan beraneka ragam dampak sengatan listrik
adalah :
Ukuran fisik bidang kontak
Semakin besar dan luas bidang kontak antara tubuh dan perlengkapan listrik,
semakin rendah hambatan instalasinya, semakin banyak arus listrik yang mengalir
melewati tubuh dan akibatnya semakin parah.
Kondisi tubuh
Kondisi tubuh korban maksudnya kondisi kesehatan korban. Apabila yang
terkena sengatan listrik tersebut dalam keadaan sakit akibatnya tentu akan
lebih parah dari korban yang dalam kondisi prima.
Hambatan / tahanan tubuh
Ketika kulit manusia dalam kondisi kering, tahanan tubuh menjadi tinggi dan
cukup untuk melindungi bahaya sengatan listrik. Namun, kondisi kulit
benar-benar kering sangat jarang dijumpai, kecendrungannya setiap orang akan
mengelurkan keringat walaupun hanya sedikit. Oleh karena itu tubuh dianggap
selalu basah sehingga tahanan menjadi rendah dan kemungkinan terkena sengatan
menjadi tinggi.
Tahanan tubuh ini dipengaruhi pula oleh jenis kelamin wanita dewasa
memiliki tahanan tubuh yang berbeda dengan laki-laki dewasa. Tahanan tubuh
wanita dewasa lebih rendah dibandingkan tahanan tubuh laki-laki dewasa. Oleh
karena itu arus listrik yang mengalir ke tubuh wanita dewasa cenderung lebih
besar dan akibatnya tentu lebih parah.
Jumlah miliampere
Miliampere adalah satuan yang digunakan untuk mengukur arus listrik.
Semakin besar arus listrik yang melewati tubuh manusia, semakin besar pula
resiko sengatan yang ditimbulkan bagi tubuh manusia. Batas ambang sengatan
listrik dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Batas Arus Pengaruh yang mungkin
pada tubuh manusia
1 mA Level persepsi, terasa adanya
arus listrik sedikit
5 mA Merasa terkejut, tidak
menyakitkan tapi mengganggu
6-30 mA Sakit dan sangat
mengejutkan, otot kehilangan kontrol
50-150 mA Sakit yang hebat,
pernapasan tertahan, otot berkontraksi keras dan tidak sanggup lagi melepaskan
penghantar, mungkin terjadi kematian
1000-4300 mA Ventricular
fibrillation (jantung kehilangan irama denyut), kontraksi otot dan kerusakan
syaraf terjadi. Sangat mungkin terjadi kematian.
10.000 mA Kegiatan jantung
tertahan, terbakar hebat, dan terjadi kematian
Bagian tubuh yang dialiri arus
Ketika tubuh tersengat listrik, arus listrik akan mengalir melewati tubuh.
Apabila arus listrik tersebut melewati bagian-bagian vital seperti jantung,
sengatan listrik akan sangat berbahaya dan menyebabkan kematian.
lamanya arus mengalir.
Semakin lama tubuh manusia tersengat listrik tentu bahaya yang ditimbulkan
akan semakin parah pula.
2.4. Perbandingan Bahaya Listrik Arus AC dan DC.
Pada dasarnya segala bentuk sengatan listrik berbahaya. Namun tidak banyak
yang paham betul mana yang lebih berbahaya antara arus AC dan DC. Sebelum
menjawab hal tersebut, ada baiknya bila menyimak beberapa pendapat tentang
tingkat bahayanya kedua jenis arus tersebut.
Pendapat pertama mengatakan bahwa arus DC lebih berbahaya. Misalnya
seseorang tersengat listrik dengan tangan 200 volt pada arus AC. Arus AC
merupakan arus bolak-balik/naik-turun sehingga suatu saat akan mencapai
tegangan O volt selama siklusnya. Pada saat itulah bagian tubuh yang tersengat
dapat melepaskan diri dari konduktor yang membuat tubuh tersengat. Sedangkan
arus DC merupakan arus searah, artinya tegangan yang lewat akan stabil pada
nilai 200 volt dan tidak akan pernah mencapai angka 0 volt, karena itulah tubuh
tidak memiliki kesempatan untuk melepaskan diri sehingga hal ini akan lebih
berbahaya bagi tubuh manusia. Namun, jika frekuensi arus AC tinggi, tubuh akan
sulit merasakan siklus dimana tegangan AC mencapai 0 volt.
Pendapat yang kedua mengatakan bahwa arus AC lebih berbahaya 3-5 kali lipat
dibandingkan arus DC pada tegangan yang sama. Ketika tersengat listrik arus DC
otot cenderung akan berkontraksi sehingga mampu melepaskan diri dari hubungan.
Sedangkan pada arus AC, arus berbalik arah 50 kali per detik sehingga otot
tidak mampu berkontraksi satu arah, tetapi justru bolak-balik dan cenderung
menjadi kejang pada titik hubungan, selama korban masih sadar hubungan tidak
akan bisa lepas.
Ditinjau dari kapasitas terjadinya kasus tersengat listrik, arus AC
cenderung lebih berbahaya dibandingkan arus DC. Selama ini lebih banyak orang yang
tersengat arus AC (listrik rumah) dari pada arus DC. Namun, pendapat tersebut
tidak berlaku lagi jika tegangan yang dimiliki suatu aliran listrik bernilai
kecil. Sesuai pendapat yang pertama tentu arus DC lebih berbahaya pada kondisi
ini.
Wasalammu'alaikum wr.wb
Sumber : http://syaefaanjar.blogspot.com/2014/12/pengertian-listrik-arus-ac-dan-dc.html
Jenis Motor Listrik
jenis dan macam motor listrik
Gambar di bawah ini memperlihatkan motor listrik yang paling umum. Motor
tersebut dikategorikan berdasarkan pasokan input, konstruksi, dan
mekanisme operasi, dan dijelaskan lebih lanjut dibawah ini.
1. Motor DC
Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang
tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan
khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan
yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
Motor DC yang memiliki tiga komponen utama :
Gb. Motor DC
- Kutub medan.
Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC
memiliki kutub medan yang stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing
pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub
medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar
melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor
yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih
elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar
sebagai penyedia struktur medan.
- Dinamo.
Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet.
Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk
menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar
dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara
dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya
berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
- ƒCommutator.
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk
membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Commutator juga membantu
dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.
Keuntungan Dari Motor DC
Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali
kecepatan, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini
dapat dikendalikan dengan mengatur:
- ƒTegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan
- ƒArus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
Perhitungan
Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam persamaan berikut:
Dimana :
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit) T = torque electromagnetik
Ia = arus dinamo
K = konstanta persamaan
Karakteristik Motor DC Shunt
Gb. Karakteristik Motor DC shunt
Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):
Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar diatas) dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).
2. Motor AC
Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua buah bagian dasar listrik: "stator" dan "rotor" seperti ditunjukkan dalam Gambar. Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik berputar untuk memutar as motor.
Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekwensi variabel untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor induksi merupakan motor yang paling populer di industri karena kehandalannya dan lebih mudah perawatannya. Motor induksi AC cukup murah (harganya setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC).
- Motor Sinkron
Motor sinkron adalah Motor AC, bekerja pada kecepatan tetap pada
sistim frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk
pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena
itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah,
seperti kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor. Motor
sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering
digunakan pada sistim yang menggunakan banyak listrik.
Gb. Motor Sinkron
Komponen utama Motor Sinkron :
Rotor. Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi
adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama
dengan perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnit
rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau arus
DC-excited, yang dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila
dihadapkan dengan medan magnet lainnya.
ƒStator. Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan frekwensi yang dipasok.
Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang diberikan oleh persamaan berikut (Parekh, 2003):
Dimana :
f = frekwensi dari pasokan frekwensi
P= jumlah kutub
- Motor Induksi
Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai
peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana,
murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya
AC
Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama :
Rotor, Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:
- Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang
dilekatkan dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut
diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan
pendek.
- Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan terdistribusi.
Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase digulungi kawat pada
bagian dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang
dipasang pada batang as dengan sikat yang menempel padanya.
ƒ
Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots
untuk membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk
sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120
derajat.
Gb. Motor Induksi
Klasifikasi Motor Induksi
Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama (Parekh, 2003):
ƒMotor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator,
beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang
tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh
ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam
peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering
pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
ƒMotor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh
pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya
yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun
90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan
bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai
contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik dan grinder.
Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.
Kecepatan Motor Induksi
Motor induksi bekerja sebagai berikut. Listrik dipasok ke stator yang
akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan
kecepatan sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet
kedua, yang berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang menyebabkan
rotor berputar.
Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada
kecepatan sinkron namun pada “kecepatan dasar” yang lebih rendah.
Terjadinya perbedaan antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya
“slip/geseran” yang meningkat dengan meningkatnya beban. Slip hanya
terjadi pada motor induksi. Untuk menghindari slip dapat dipasang sebuah
cincin geser/ slip ring, dan motor tersebut dinamakan “motor
cincin geser/ slip ring motor”.
Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung persentase slip/geseran (Parekh, 2003):
Dimana :
Ns = kecepatan sinkron dalam RPM
Nb = kecepatan dasar dalam RPM
Hubungan antara beban, kecepatan dan torque
Gambar dibawah ini menunjukan grafik torque-kecepatan motor induksi AC
tiga fase dengan arus yang sudah ditetapkan. Bila motor (Parekh, 2003):
ƒ- Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan torque yang rendah (“pull-up torque”).
ƒ- Mencapai 80% kecepatan penuh, torque berada pada tingkat tertinggi (“pull-out torque”) dan arus mulai turun.
- Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torque dan stator turun ke nol.
Gb. Grafik Torque-Kecepatan Motor Induksi AC
Jenis - Jenis Mikrokontroler Populer
Jenis - Jenis Mikrokontroler Populer
a). AVR
Mikrokonktroler Alv and Vegard’s Risc processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi.
Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral dan fungsinya. Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx.
b). MCS-51
Mikrokonktroler ini termasuk dalam keluarga mikrokonktroler CISC. Sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock. Mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur Harvard dan meskipun awalnya dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal, sebuah mode perluasan telah mengizinkan sebuah ROM luar 64KB dan RAM luar 64KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori data.
Salah satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin pemroses boolean yang mengijikan operasi logika boolean tingkatan-bit dapat dilakukan secara langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM. Karena itulah MCS51 digunakan dalam rancangan awal PLC (programmable Logic Control).
c). PIC
Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface Controller. Tetapi pada perkembangannya berubah menjadi Programmable Intelligent Computer. PIC termasuk keluarga mikrokonktroler berarsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640. Sekarang Microhip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam.
d). ARM
ARM adalah prosesor dengan arsitektur set instruksi 32bit RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC Machine (sebelumnya lebih dikenal dengan kepanjangan Acorn RISC Machine). Pada awalnya ARM prosesor dikembangkan untuk PC (Personal Computer) oleh Acorn Computers, sebelum dominasi Intel x86 prosesor Microsoft di IBM PC kompatibel menyebabkan Acorn Computers bangkrut.
sumber : http://mata-cyber.blogspot.com/2014/08/modul-sistem-komputer-minimal-komputer-terapan.html
a). AVR
Mikrokonktroler Alv and Vegard’s Risc processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi.
Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral dan fungsinya. Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx.
b). MCS-51
Mikrokonktroler ini termasuk dalam keluarga mikrokonktroler CISC. Sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock. Mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur Harvard dan meskipun awalnya dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal, sebuah mode perluasan telah mengizinkan sebuah ROM luar 64KB dan RAM luar 64KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori data.
Salah satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin pemroses boolean yang mengijikan operasi logika boolean tingkatan-bit dapat dilakukan secara langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM. Karena itulah MCS51 digunakan dalam rancangan awal PLC (programmable Logic Control).
c). PIC
Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface Controller. Tetapi pada perkembangannya berubah menjadi Programmable Intelligent Computer. PIC termasuk keluarga mikrokonktroler berarsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640. Sekarang Microhip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam.
d). ARM
ARM adalah prosesor dengan arsitektur set instruksi 32bit RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC Machine (sebelumnya lebih dikenal dengan kepanjangan Acorn RISC Machine). Pada awalnya ARM prosesor dikembangkan untuk PC (Personal Computer) oleh Acorn Computers, sebelum dominasi Intel x86 prosesor Microsoft di IBM PC kompatibel menyebabkan Acorn Computers bangkrut.
sumber : http://mata-cyber.blogspot.com/2014/08/modul-sistem-komputer-minimal-komputer-terapan.html
Bahasa Indonesia Contoh Kalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif
TUGAS 4 Bahasa Indonesia
Contoh Kalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif
Contoh Kalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif
Pengertian
kalimat efektif: adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang
disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Ciri-ciri
kalimat efektif:
- Kesepadanan
Suatu
kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek, predikat, objek
dan keterangan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam
pemakaian struktur bahasa.
Contoh:
Amara pergi
ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak
efektif)
Amara pergi
ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar. (efektif)
2. Kecermatan
dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Dalam
membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan
tafsiran ganda)
Contoh:
Mahasiswi
perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (tidak efektif)
Mahasiswi
yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)
3.Kehematan
Kehematan
dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa
atau bentuk lain yang di anggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata
bahasa.
Contoh:
Karena ia
tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama belajar di rumahku. (tidak
efektif)
Karena tidak
diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
4. Kelogisan
Bahwa ide
kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan
yang berlaku.
Contoh:
Untuk
mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk
menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
5.Kesatuan
atau Kepaduan
Maksudnya
adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang
disampaikannya tidak terpecah-pecah.
Contoh:
Kita harus
dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur
meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita harus
mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa
kemanusiaan. (efektif)
6. Keparalelan
atau Kesejajaran
Adalah
kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu.
TUGAS:
Ubahlah kalimat berikut ini menjadi kalimat efektif
1. Kepada
semua informan penelitian mendapatkan dua macam
instrument
yaitu angket dan catatan kegiatan. (tidak efektif)
Semua
informan penelitian mendapatkan dua macam instrument yaitu angket dan catatan
kegiatan. (efektif)
2. Di dalam
artikel Koran itu menyuratkan bahwa sumber daya alam
yang
bermacam-macam di Indonesia ini belum dimanfaatkan secara
maksimal. (tidak
efektif)
Di dalam artikel Koran menyuratkan bahwa sumber daya alam yang bermacam-macam di Indonesia ini belum dimanfaatkan secara maksimal. (efektif)
Di dalam artikel Koran menyuratkan bahwa sumber daya alam yang bermacam-macam di Indonesia ini belum dimanfaatkan secara maksimal. (efektif)
3. Dengan
beredarnya internet masuk desa bermanfaat sekali bagi
masyarakat
pedesaan. (tidak efektif)
Dengan
beredarnya internet masuk desa bermanfaat
bagi masyarakat pedesaan. (efektif)
Langganan:
Postingan (Atom)